I do not know whether to laugh or cry
I do not know whether to live or die
I do not know whether to stay or run away
I do not know…
Saat aku sadar bahwa aku tlah berada di atas, seseorang menarik tanganku untuk turun ke bawah. Aku mengibas-ngibas tanganku agar tarikan itu menjauh dan tak lagi menyentuh tangan lemahku. Tapi kibasan itu tak menyurutkan tarikan itu, bahkan semakin menguat hingga karena kelelahanku, aku tertarik dan kemudian secara tiba-tiba aku terjatuh... Sungguh sangat sakit .... sakit sekali....
Saat itu aku sangat ingin menyakinkan diriku bahwa diriku hanya bermimpi. Jatuh itu hanyalah khayalan tidurku, yang untuk kemudian tidak akan kurasakan sakitnya. Aku sangat yakin, aku tidak merasakan apa-apa....
Tapi egoku ternyata merasakan hal yang sebaliknya. Dia terluka parah dan merintih. Menjerit-jeritkan akan ketidakberdayaanku. Saat luka itu semakin menganga, perlahan-lahan pikirankupun terluka, sehingga mata hatiku tak dapat melihat mengapa luka itu tiba-tiba ada. Aliran darah telah menutupi penglihatannya sehingga aku semakin gelap dan tak sadar, betapa aku melupakan diriku untuk segera membersihkannya.
Aku hilang akal dan tak mau menerima alasan. Aku menebas segala yang berada dihadapanku dengan lidah tajam yang semakin membiru. Mencela dan mencoba mencari-cari kelicikan orang lain. Terus mencoba mencari sehingga aku pun lelah diri dengan cucuran peluh yang mengalir deras. Tapi tetap tak menemukan apa yang kucari, sesuatu yang sebenarnya tak perlu kucari.
Aku seakan-akan terlena akan keberadaanku. Berada diketinggian, aku dapat melihat keindahan terbentang luas dihadapanku. Sekecil hal apapun dapat terlihat dan membanggakan diriku, menyadari bahwa hanya aku yang tahu. Namun semakin lama aku tak sanggup melihat lebih banyak keindahan itu dengan jelas. Sesuatu telah melumuri tubuhku dengan tanpa meninggalkan sejengkal pun keterbukaan. Tamakku menjerat semakin erat sampai-sampai aku hampir tak dapat bernapas lega sejenak pun. Angkuhku menindih memberatiku, sehingga aku semakin terhimpit dan sulit untuk bergerak lepas. Dengkiku merasuki hingga ke atom-atom di seluruh batinku hingga aku tak dapat lari menjauh.
Aku jatuh saat aku sama sekali tidak sadar, betapa yang menarikku adalah orang yang sama sekali tak kukenal. Aku tak mempunyai bayangan secuil pun akan keberadaannya. Aku tak mengenalnya sebelum ini. Dia begitu asing. Mungkinkah itu yang menyebabkan sakitku begitu terasa?? Dia dengan tiba-tiba menarik keras dan menghempaskan aku hingga aku merasa telah hancur lebur, tak menyisakan sedikitpun remah-remahnya.
Sedang apakah aku ini?? Jika aku tertidur, mengapa saat aku jatuh sangat terasa sakitnya?? Apabila aku terjaga, mengapa aku tak menyadari mengapa hal itu terjadi??
Apakah setelah terjatuh, aku dapat berdiri lagi dan mencapai keadaanku diketinggian seperti semula dengan pemandangan yang berbeda??. Apakah setelah terluka, aku akan lebih berhati-hati menjaga jiwa, menyiraminya dengan tetesan kebersahajaan dan kebijakan??. Apakah setelah remuk redam, aku dapat kembali tegak berdiri menatap hamparan hari-hari dengan lega hati??. Akankah aku menyerah??
I’m strong when I’m on your shoulders,
You raise me up to more than I can be.
Keluhan. Makian. Rintihan. Jeritan..... aku terlalu disibukkan dengan itu semua. Aku benar-benar t’lah melupakan keberadaan yang lain dengan anugerah yang telah diberikan kepada mereka. Aku terlalu sibuk dengan diriku sendiri. Mengabaikan keberadaan raga lain yang dengan setia akan mendengarkan. Yang akan menatap dengan dukungan. Yang menerima dengan keiklasan.
Untuk sebuah keindahan, ada sebuah mata untuk melihatnya,
Untuk setiap kebenaran, ada sebuah telinga untuk mendengarnya,
Untuk setiap cinta, ada sebuah hati untuk menerimanya.
Menerima apa adanya adalah sebuah kebijakan,
Memberi yang terbaik adalah sebuah kebajikan,
Aku harus belajar mencintai diriku sendiri agar aku mampu mencintai dan menyayangi orang lain – plus que hier, moins que demain lebih dari kemarin, kurang dari esok. Melihat dari cara pandang orang lain akan memberikan aku keluasan pikiran. Berpikir dengan kejernihan akan membuat aku dewasa dan terjaga. Pengalaman apapun, walau menyakitkan akan memberi aku kekuatan untuk tetap dapat tegar berdiri.
Don’t give up...
It’s just the way of the world when your heart heavy,
I will lift it for you
Don’t give up...
Because you are to be hurt if silence keep your eyes,
I will break it for you
Everybody wants to be understand,
While I can give you...
Everybody wants to be laugh,
Don’t give up....
Because you are loved...
Selasa, 08 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar